Mencuri Raden Saleh: Plot Twist Taktik Pencurian Lukisan Agung Milik Negara
Sumber: cnnindonesia.com
Film ini berjudul Mencuri Raden Saleh yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan dirilis pada tanggal 25 Agustus 2022 ini sukses menyita perhatian publik dengan alur ceritanya yang memukau dan juga pemeran-pemerannya sukses memikat para penonton dengan aksinya yang atraktif.
Film yang berdurasi 2 jam lebih 34 menit ini mengandung banyak situasi dan adegan yang memainkan adrenalin penonton. Adapun pemeran utamanya yaitu Angga Yunanda berperan sebagai Yusuf Hamdan atau yang sering akrab disapa ‘Ucup’, lalu Iqbal Ramadhan berperan sebagai ‘Piko’, Rachel Amanda beperan sebagai ‘Fella’, Aghniny Haque berperan sebagai ‘Sarah’, Ari Irham berperan sebagai ‘Tuktuk’, dan yang terakhir ada Umay Shahab berperan sebagai ‘Gofar’.
Selain itu, ada juga pemeran pendukungnya yaitu Tio Pakusadewo berperan sebagai ‘Permadi’, Muhammad Khan berperan sebagai ‘Rama’, Atiqah Hasiholan berperan sebagai ‘Dini’, Ganindra Bimo berperan sebagai ‘Arman’, Ratna Riantiarno berperan sebagai Oma nya Sarah, Joshua Pandelaki berperan sebagai Marwan yaitu ayah dari Gofar dan Tuktuk, Jenny Chang berperan sebagai ‘ibunya Fella’, dan terakhir ada Tegar Satrya berperan sebagai Gito, asisten ibunya Fella.
Kisah ini dilatar belakangi oleh permasalahan-permasalahan yang dialami oleh karakter utama. Mulai dari Piko seorang anak muda sekaligus seorang mahasiswa yang harus berjuang mencari rupiah demi rupiah dengan cara menjadi pemalsu lukisan untuk biaya kuliah dan juga untuk menghidupi ayahnya yang sedang ada di balik jeruji besi. Lalu ada Ucup temannya Piko yang selalu membantu Piko dalam mengerjakan projek lukisan palsunya. Ucup dikenal sebagai Hacker andalan Piko untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk membuat lukisan agar benar-benar mirip seperti aslinya.
Selain itu ada Sarah pacar Piko, dia dikenal sebagai cewek yang galak dan tegas namun juga manja apalagi kalau sedang bersama Piko, dia memiliki masalah dimana dia hidup berdua dengan Oma nya dan ia selalu mengikuti perlombaan ini itu untuk mempertahankan beasiswa kuliahnya agar tidak dicabut. Kemudian ada Fella, si cewek tajir melintir yang punya jiwa kriminal tinggi, Fella dikenal sebagai “Bandar” dalam permainan judi dan ia selalu berhasil meraup uang sebanyak-banyaknya dari lawan mainnya dengan taktik liciknya. Dan yang terakhir ada Gofar dan Tuktuk si adik dan kakak yang selalu membuat onar dengan balap liar menggunakan mobil pelanggan yang ada di bengkel ayahnya dan cita cita mereka adalah memiliki bengkel sendiri.
Bibit awal pencurian ini dimulai saat Piko menjenguk ayahnya yang dipenjara, ia iba kepada ayahnya yang dipenjara karena kasus pembobolan bank dan Piko ingin ayahnya bebas, lalu ayahnya berkata bahwa sudah tak ada lagi cara untuk mengajukan banding kepada pengadilan dan satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah membuka kembali kasus ini supaya bisa kembali diadili, namun untuk membuka kasus ini mereka memerlukan dana sebanyak 2 miliar.
Teringat akan hal itu, Ucup berinisiatif untuk melakukan kembali proyek lukisan palsu dan ia juga berpikir untuk meminta bagian hasil yang lebih adil. Dini seorang anak buah Permadi yang selalu mencari info siapa pemalsu lukisan handal yang ada selalu menawarkan proyek lukisan palsu kepada Piko dan Ucup. Suatu hari mereka pun bertemu di suatu galeri lukisan dan Dini meminta Piko dan Ucup untuk memalsukan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh.
Hal ini sontak membuat Piko terkejut karena bila ditelusuri filosofinya, lukisan ini memiliki banyak arti dan simbol dan permainan warna yang ada di lukisan ini juga membuat teknik untuk melukis lukisan ini menjadi rumit. Dengan hal itu, awalnya Piko menolak untuk memalsukan lukisan itu namun Ucup nekat untuk melakukan negosiasi harga dengan Dini, lalu Dini menawarkan harga 1 miliar dengan waktu pengerjaan selama 1 bulan lalu Ucup menawar dengan tegas untuk menetapkan Harga di angka 2 miliar, dengan itu Piko pun tertarik untuk menyetujui proyek ini dan Dini pun akhirnya setuju.
Dengan sigap, Piko dan Ucup pun mulai untuk mengerjakan lukisan tersebut. Mereka melakukan pekerjaan ini dengan teliti dan telaten. Namun saat beberapa saat sebelum lukisan tersebut diserahkan kepada Dini, Sarah tiba-tiba datang ke tempat Piko dan Ucup bekerja dan ia bersikeras untuk ikut dengan mereka untuk melakukan transaksi. Namun, saat transaksi jual beli dilakukan tiba-tiba muncul lah Permadi sang mantan presiden yang ternyata dalang dari rencana pencurian lukisan agung ini.
Permadi menawarkan penawaran lain untuk mencuri lukisan asli Penangkapan Pangeran Dipenogoro karya Raden Saleh yang ada di Istana Negara dengan imbalan 17 miliar. Mendengar mereka akan melakukan hal yang akan membuat mereka di sebut sebagai ‘Pencuri’ membuat mereka takut dan menolak penawaran tersebut, dan Piko pun bersikeras untuk menolak hal ini. Namun sayang, ternyata mereka sudah dijebak dengan cara mengancam bahwa ayahnya Piko tidak akan selamat jika ia tetap menolak permintaan Permadi itu.
Pasrah dengan keadaan, dengan terpaksa Ucup, Piko dan Sarah memulai membuat skenario pencurian lukisan agung itu. Tapi mengingat mereka hanya bertiga membuat mereka sadar bahwa mereka tidak bisa melakukan rencana ini dengan sempurna. Oleh karena itu mereka merekrut beberapa orang, mulai dari Gofar dan Tuktuk yang terpikat untuk bergabung. Tak hanya Gofar dan Tuktuk, Fella pun ikut bergabung karena menurutnya rencana yang di rancang oleh Ucup itu menarik.
Dari sini lah plot twist dari alur cerita dimulai. Penokohan yang dilakukan Piko, Ucup, Sarah, Gofar, Tuktuk dan Fella berhasil membuat situasi naik dan turun di alur cerita. Mulai dari euforia Piko dan Ucup saat mengerjakan proyek tulisan palsu yang diming-imingi janji bayaran senilai 2 miliar, dan Iqbal berhasil memerankan karakter Piko yang tekun dan pekerja keras.
Tak hanya itu pemeran pendukungnya seperti Tio Pakusadewo yang berperan sebagai Permadi juga berhasil membuat penonton geram dengan sifat picik dan keserakahannya. Selain dari penokohan, film ini juga memiliki alur yang tidak monoton, setiap fase gambaran fase yang dilakukan oleh tokoh utama pasti selalu ada kejutan bagi penonton yang membuat mereka terheran heran dan terhanyut dalam suasana.
Visualisasi dari tiap lukisan yang ditampilkan di film ini juga tidak kalah keren. Pada film ini kerap diperlihatkan beberapa lukisan terkenal dan pastinya berharga, dan mereka berhasil menunjukan visualisasi terbaik dari lukisan tersebut. Teknk Sinematografi yang digunakan untuk mengambil visualisasi dari film ini juga sangat baik. Melalui hasil teknik sinematografi yang tepat membuat penonton nyaman saat menonton film ini dan tak lupa juga mereka tidak lupa memperhatikan detail-detail kecilnya.
Dengan durasi selama 2 jam lebih 34 menit, saya rasa film ini cukup untuk dinikmati penonton, tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek. Namun menurut saya, sensasi saat visualisasi konflik di film ini terjadi bisa lebih di tonjolkan lagi emosinya, agar penonton bisa benar-benar terhanyut dalam suasana film ini dengan baik.